Jumat, 06 Maret 2015

Makalah Lingkungan Bisnis Sistem Informasi

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang


     Sebagai sebuah sistem, perusahaan sangat terkait dengan lingkungannya. Perusahaan sebagai sistem berarti sebagai unit yang terdiri dari subsistem, seperti sumber-sumber ekonomi, kegiatan perusahaan dan lingkungan perusahaan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Pengelolaan bisnis menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan lingkungan ekonomi.
     Lingkungan bisnis menyangkut banyak hal, misalnya sistem sosial masyarakat, politik, ketersediaan pasar, kebijakan pemerintah termasuk perlakuan perpajakan dan tingkat persaingan usaha. Selain itu, ada juga faktor ketersediaan bahan baku, ketersediaan sumber daya manusia, dukungan teknologi operasional dan teknologi informasi serta sumber pembiayaan yang memadai. Begitu kompleksnya faktor lingkungan bisnis ini sehingga perlu pemahaman dan analisa secara lebih terinci.
     Rumah Ilmu Indonesia sebagai provider layanan internet berusaha untuk menjaring konsumen di pasar IT dengan berlandaskan bisnis edukasi. Walaupun baru berdiri sejak 2011, tetapi Rumah Ilmu Indonesia sudah berhasil menjaring banyak konsumen melalui bisnisnya. Hal ini pun tidak lepas dari analisa terhadap lingkungan bisnis yang ada di pasaran IT.

1.2.Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
     1.Apa pengertian dan lingkup lingkungan bisnis?
     2.Apa hubungan dan pengaruh dari lingkungan bisnis dengan Yayasan Rumah Ilmu Indonesia?
     3.Bagaimana Yayasan Rumah Ilmu Indonesia mengatasi dampak dari lingkungan bisnis yang ada?

 1.3.Tujuan
     Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis merumuskan tujuan sebagai berikut :
     1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud lingkungan bisnis dan lingkupnya.
     2.Untuk mengetahui apa yang menjadi tantangan dalam berbisnis dari Yayasan Rumah Ilmu Indonesia.

1.4 Pengumpulan Data
     Penyusun dalam menyusun makalah ini menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data, yaitu:
     1.Literatur baik ebook maupun artikel internet.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Lingkungan Bisnis

     Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan orang atau badan hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan pelanggan serta bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Setiap bisnis mengadakan transaksi, sehingga bisnis dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terpadu atas pertukaran barang, jasa dan uang yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih dengan maksud untuk memenuhi kepentingannya.
     Setiap bisnis dimulai dari hasil ide seseorang atau lebih mengenai barang dan jasa, seperti industri makanan dan minuman, industri peralatan rumah tangga, industri peralatan kantor, industri domain hosting, industri pengembangan software dan sebagainya.
     Lingkungan adalah keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan bisnis adalah keseluruhan unsur baik individu, lembaga, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kegiatan bisnis untik menciptakan pendapatan da mendapatkan keuntungan.

2.2.Rumah Ilmu Indonesia

     Rumah Ilmu Indonesia adalah Yayasan yang Berbadan Hukum dengan Akta Notaris No. 3 Tanggal 14 Juni 2008 di Notaris Sultoni S.H.,M.Kn. Dimulai dari komunitas kecil di Bandung pada awal 2007, terdiri dari mahasiswa, dosen dan penggiat pendidikan. Pada pertengahan 2007 komunitas ini dengan giat mengadakan beragam event pendidikan, terutama di Kota Bandung.
     Mengandalkan mailing list untuk berkomunikasi di dunia maya, akhirnya pada bulan Juni 2008, komunitas ini menjelma menjadi sebuah yayasan resmi yang berkonsentrasi di pengembangan pendidikan berbasiskan teknologi.
     Visi ini yang membawa Rumah Ilmu Indonesia berkeliling Indonesia bersama mitra-mitra kerjanya seperti AXIOO, INTEL Indonesia, RAINER, TELKOM dan lain-lain. Rumah Ilmu Indonesia juga menjalin kerjasama dengan beragam sekolah seperti YTPNU Pasuruan, Universitas Budi Luhur, Universitas Pamulang, Bina Sarana Informatika, SMK TI Airlangga Samarinda dan puluhan sekolah lainnya.
     Perjalananan yang ditempuh semakin mendewasakan Rumah Ilmu Indonesia sehingga pada tahun 2011 dirasa perlu adanya sayap bisnis dan ekonomi yang serius digarap. Pada tahun itu digagaslah pendirian Rumah Ilmu Indonesia Hosting & Server Provider lewat kerjasama dengan beberapa pihak. Pondasi yang diletakkan pada tahun 2011 itu akhirnya melahirkan Rumah Ilmu Indonesia Hosting & Server Provider yang secara resmi meluncurkan layanan ke publik pada Februari 2012 yang lalu.
     Selain itu, upaya pengembangan wirausaha mandiri di tubuh lembaga terus dilakukan, sebagai bentuk awalan upaya pendirian lembaga pendidikan yang juga mandiri dan berkualitas. Beberapa bisnis insya Allah akan terus dikembangan oleh Rumah Ilmu Indonesia, sehingga pada bulan Juni yang lalu, selain menggunakan nama domain rumahilmu.or.id, Rumah Ilmu Indonesia juga menggunakan nama domain yang dikhususkan untuk lembaga bisnis resmi yakni rumahilmu.co.id. Selain itu pelanggan juga dapat mengakses layanan Rumah Ilmu di rumahilmu.com, rumahilmu.org, rumahilmu.info, rumahilmu.me , rumahilmu.biz, rumahilmu.co.uk, dan rumahilmu.de.

2.3.Lingkup Lingkungan Bisnis Rumah Ilmu Indonesia

     Adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan di luar badan usaha atau industri yang memengaruhi kegiatan organisasi. Lingkungan bisnis meliputi lingkungan ekonomi, teknologi, sosial dan persaingan.

2.3.1. Lingkungan Ekonomi

     Lingkungan ekonomi merujuk pada kondisi sistem ekonomi tempat perusahaan tertentu beroperasi. Kondisi ekonomi merefleksikan kondisi bisnis nyata. Apabila terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi maka konsumsi dan permintaan cenderung meningkat, sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang menurun mengakibatkan konsumsi dan permintaan menurun. Besaran sensitifitas atas pertumbuhan ekonomi tiap-tiap industri berbeda. Perusahaan sebagai bagian dari lingkungan ekonomi perlu mencermati situasi dan kondisi ekonomi.
      Rumah Ilmu Indonesia ketiga didirikan pertama dari komunitas milis rezaervani (http://groups.yahoo.com/group/rezaervani), core competence yang ingin dicapai adalah sentra edukasi tenaga pendidik. Oleh sebab itu, seluruh upaya di Rumah Ilmu Indonesia, sebagai “money machine”, juga diarahkan untuk memperkuat core competence tadi. Efek yang diharapkan adalah semua inovasi produk yang dikembangkan di sayap korporasi-pun menjadi produk yang misinya adalah edukasi. Hal ini terlihat kemudian bahwa apa yang diupayakan berkembang di Rumah Ilmu Indonesia adalah Media Edukasi (termasuk penerbitan dan Siaran Radio/TV Edukasi), Training Provider dan Lembaga Konsultasi.
     Produk sampingan pun dikembangkan dalam rangka “Money Gathering”, seperti pengembangan software perpustakaan digital maupun sistem informasi sekolah, penjualan acara televisi ke stasiun komersial, pengembangan aplikasi smartphone, dan sebagainya.
     Moto produksi yang digenggam kuat oleh Rumah Ilmu Indonesia adalah produk yang akan dibuat, muncul bukan karena alasan suka semata-mata, tetapi harus muncul dari alasan “pasar menginginkan produk tersebut”. Penerbitan, Production House, Broadcast, Training Provider dikembangkan di bawah naungan Rumah Ilmu Indonesia, sangat diarahkan agar taat pada jalur “Core Competence” yang hendak dikembangkan di Rumah Ilmu Indonesia dan harus berangkat dari pengamatan dan analisa yang bagus dari dinamika yang sedang terjadi di pasar garapan Rumah Ilmu Indonesia.

2.3.2. Lingkungan Teknologi

     Pengertian teknologi merujuk pada semua cara yang digunakan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi konstituen mereka, termasuk pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan komunikasi. Terdapat dua kategori umum dari teknologi yang berhubungan dengan bisnis:

  1. Teknologi produk dan jasa

     Teknologi ini digunakan dalam proses penciptaan barang atau jasa. Teknologi tidak hanya digunakan dalam manufacturing saja, tetapi juga pada penyedia jasa. Teknologi baru, termasuk internet, menimbulkan revolusi pada hampir setiap aspek bisnis. Mulai dari cara pelanggan dan perusahaan berinteraksi hingga dimana, kapan dan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan mereka. Teknologi merupakan basis persaingan untuk beberapa perusahaan, khususnya mereka yang tujuannya menjadi pemimpin teknologi pada industri mereka.
Rumah Ilmu Indonesia dalam hal ini membuat sebuah layanan terintegrasi dengan dukungan penuh, sehingga Rumah Ilmu Indonesia mulai masuk ke bisnis Internet Service Provider, seperti domain, hosting indonesia, VPS, server data, teknologi cloud dan sebagainya. Sedangkan untuk teknologi pendidikan, Rumah Ilmu Indonesia menyediakan DNS Edukasi, Sisfokol-Cloud, Linux Online Class, dan Python for Kids.
 
   2.  Teknologi proses bisnis

     Teknologi proses bisnis digunakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan pada operasi internal (seperti akuntansi) dan membantu menciptakan hubungan yang lebih baik dengan konstituen eksternal, seperti pemasok dan pelanggan.
Dalam hal ini, Rumah Ilmu Indonesia menggunakan teknologi layanan email Zimbra. Sebuah layanan email yang memadukan efektifitas biaya dan fitur layanan yang kaya untuk kolaborasi dan pengiriman pesan. Teknologi yang mengintegrasikan email, kontak, kalender, manajemen sharing dan dokumen, ditambah lagi sinkronisasi mobile dan desktop pada komputer apa saja. Hal tersebut yang membuat Rumah Ilmu Indonesia semakin efektif dan efesien dalam mengatur pendataan pesanan konsumen, dan sharing berkas perusahaan maupun dengan mitra kerja. Selain itu penerapan teknologi Task Management System pada Rumah Ilmu Indonesia membuat pendelegasian tugas dan pengawasannya menjadi lebih mudah dan efisien.

2.3.3. Lingkungan Hukum-Politik

       Lingkungan ini mencerminkan hubungan antara bisnis dan pemerintah, biasanya dalam bentuk regulasi pemerintah. Sistem hukum ikut menentukan apa yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan oleh organisasi. Selain itu berbagai perwakilan pemerintah mengatur bidang-bidang penting seperti praktek periklanan, pertimbangan keamanan dan kesehatan serta standar perilaku yang dapat diterima.
       Sentimen pro atau anti bisnis dalam pemerintah dapat memengaruhi lebih lanjut kegiatan bisnis. Selama periode sentimen pro bisnis, perusahaan lebih mudah bersaing dan tidak terlalu memperhatiakan isu anti trust. Sebaliknya selama periode sentimen anti bisnis, perusahaan mengalami kegiatan persaingan lebih dibatasi. Faktor lain yang dijadikan pertimbangan perusahaan internasional adalah stabilitas politik. Tidak ada bisnis yang ingin membuka perusahaan di negara lain kalau hubungan dagang dengan negara tersebut tidak stabil.
        Rumah Ilmu Indonesia dengan inti usahanya yang bergerak di bidang edukasi, selama ini lebih banyak mendapat dukungan dari pemerintah, seperti adanya hibah server dari salah satu komisi DPR, dan dukungan sarana dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Selain itu adanya iklim politik dan pemerintahan yang baik di Perancis, membuat Rumah Ilmu Indonesia mendapatkan kemudahan untuk menempatkan servernya di sana.

2.3.4. Lingkungan Sosial Budaya

      Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan karakteristik demografik dari masyarakat dimana sebuah organisasi beroperasi. Proses sosio-budaya menentukan barang dan jasa serta standar perilaku bisnis yang dihargai dan diterima masyarakat.
      Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam Negara yang sama dan dapat berubah-ubah sepanjang waktu (cara memilih gaya, warna dan selera berubah-ubah sepanjang musim). Faktor sosial budaya juga mempengaruhi bagaimana perasaan pekerja tentang pekerjaan dan organisasi mereka. Dalam beberapa budaya pekerjaan membawa makna sosial yang penting, ditempat lain pekerjaan hanyalah sarana untuk satu tujuan dan orang hanya memperhatikan soal upah dan keamanan kerja.
       Hal tersebut memberikan Rumah Ilmu Indonesia pembelajaran, bahwa dalam merancang program yang akan dijalankan oleh Rumah Ilmu Indonesia, terlalu berorientasi pada konsepsi program di atas kertas, tanpa mengamati dan melakukan analisa terhadap dinamika dunia pendidikan Indonesia, hanya akan membawa program atau produk yang dibuat menjadi tidak laku.
       Rumah Ilmu Indonesia dalam hal ini tidak mutlak ikut dan tunduk pada trend pasar. Sebagai contoh, Ketika trend yang terjadi di pasar adalah menjual sertifikat untuk program sertifikasi guru, Rumah Ilmu Indonesia melakukan upaya untuk menanamkan kepada para pembelinya bahwa orientasi utama program bukanlah sertifikatnya, tetapi ilmu baru yang didapatkan mereka jikalau mengikuti program pelatihan tersebut. Oleh karena itu kemudian, setiap perusahaan bisnis harus memiliki sistem Quality Control yang baik untuk setiap program atau produk yang dihasilkan. Dan tentunya, sebelum program atau produk dikeluarkan haruslah ada Need Analysis, agar apa yang dibuat benar-benar tepat guna bagi para konsumen yang mengikuti program atau mengkonsumsi produk tersebut.



2.4. Tantangan Bisnis Rumah Ilmu Indonesia dan Penanganannya

2.4.1 Secara Ekonomi
     Perusahaan sebagai bagian dari lingkungan ekonomi perlu mencermati situasi dan kondisi ekonomi. Beberapa yang menjadi tantangan perusahaan adalah:

    1.Pendapatan pelanggan (Consumer Income).
Rumah Ilmu Indonesia dalam menjaring pelanggannya selalu berusaha menjual dengan harga yang terjangkau. Dengan fasilitas layanan server mandiri yang tidak menyewa, kerjasama dengan provider email enterprise dan adanya subsidi silang dari sayap bisnis Rumah Ilmu Indonesia membuat produk yang dihasilkan tidak terlalu mahal.

     2.Kesukaan pelanggan (Consumer Preferences).
Adanya perbedaan waktu dan trend yang muncul sering kali membuat produk yang dihasilkan oleh perusahaan mudah ditinggalkan. Oleh sebab itu, Rumah Ilmu Indonesia dalam pekerjaannya selalu menganalisa kesukaan pasar setiap bulannya. Hal ini penting agar roda bisnis dan pelatihan yang ditawarkan laku di pasaran. Sebagai contoh, Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim membuat Rumah Ilmu Indonesia berinovasi dengan merilis dan menawarkan akun email Zimbra dengan nama @muslim.my.id. Sampai akhirnya produk ini laku dan dalam 1 bulan dapat mencapai 2581 permintaan akun email tersebut.

      3.Biaya-biaya produksi (Production Expenses).
Kadang kala besarnya biaya produksi yang mahal membuat suatu perusahaan bekerja tidak stabil dan mudah jatuh. Dalam menyiasati hal ini, Rumah Ilmu Indonesia menerapkan sistem subsidi silang dari hasil penjualan produknya untuk menutupi biaya produksi dan kerja sama saling menguntungkan dengan penyedia layanan, seperti Zimbra Collaboration Server.

2.4.2 Secara Teknologi
     Teknologi informasi telah mengubah kehidupan kita dan akan terus memainkan bagian yang lebih besar dari kehidupan kita sehari-hari. Perusahaan harus fokus pada strategi mereka dan di atas tekanan bisnis. Dengan pasar yang kompetitif, perusahaan akan terus-menerus mencari terobosan-terobosan yang akan memberikan mereka sebuah keuntungan dari pesaing mereka.. IT membantu organisasi dalam banyak hal, seperti keputusan strategis, ketepatan waktu, dan kehandalan. Sistem TI memungkinkan manajemen untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, pelaksanaan strategi cepat, yang mengubah hubungan antara pelanggan dan pemasok yang secara drastis dapat meningkatkan produksi dan peringkat pasar.
    Oleh sebab itu, Rumah Ilmu Indonesia secara rutin memaksimalkan riset teknologinya dengan bantuan kerja sama labolatorium Microsoft. Adanya kerja sama tersebut membuat pertukaran informasi dan pengetahuan sehingga menjadi modal untuk bisa bersaing di bisnis dan pendidikan teknologi ini. Rumah Ilmu Indonesia dalam memanfaatkan teknologinya, menggunakan Open Source dalam membangun bisnisnya. Beragam alat dan produk yang dihasilkan, semuanya menggunakan Linux sebagai jantung produksi teknologinya. Zimbra Collaboration Server sebagai perangkat komunikasi, email dan database bisnis menggunakan Open Source dalam operasinya. Selain itu, dalam menjawab tantangan di teknologi server, Rumah Ilmu Indonesia memilki 22 server sendiri sehingga menjadi salah satu andalan dalam bisnis layanan internet.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
     1.Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, perkembangan teknologi, sosila dan budaya dalam anggota masyarakat yang ada. Oleh karena lingkungan itulah, keputusan bisnis banyak dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak yang berasal dari berbagai latar belakang sosial, budaya, dan politik yang berbeda.
     2.Lingkungan selalu memberi pengaruh yang signifikan bagi siapa saja, termasuk perusahaan atau korporasi. Perusahaan tidak akan tumbuh dengan baik, jika lingkungan usaha yang mengitarinya tidak kondusif. Sekalipun perusahaan itu dikelola oleh manajemen profesional dan didukung kemampuan modal yang cukup.
     3.Pebisnis harus memahami bagaimana keadaan lingkungan bisnis yang dilakukan, karena itu berguna untuk mengetahui pola konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka sehingga pebisnis bisa mencari celah atau trobosan yang tepat untuk membuat suatu bisnis.

3.2  Saran

     1.Diharapkan masyarakat lebih aktif dalam menggunakan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan taraf kesejahteraannya dan tidak hanya bermain dengan teknologi yang ada.
     2.Beberapa masukan untuk membantu pebisnis dalam mengatasi krisis akibat perubahan lingkungan terhadap perusahaan:

  1. Memiliki produk atau teknologi alternatif yang selalu siaga.
  2. Bertindak cepat.
  3. Memastikan bahwa versi kejadian menurut perusahaan terliput dalam berita-berita pers selama krisis.
  4. Menjaga hubungan dekat dengan pasar melalui survei dan komunikasi dengan pelanggan.
  5. Mencari peluang-peluang bagi perusahaan dan bagi pesaing-pesaing sebagai akibat krisis.
  6. Jangan memusuhi lingkungan. Memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada para pelanggan dan pers biasanya merupakan kebijakan terbaik.


DAFTAR PUSTAKA
Alteza, Muniya. (2011). PENGANTAR BISNIS: Teori dan Aplikasi di Indonesia. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Nur Pratomo, Arif. (2008). Pengertian Lingkungan Bisnis. From http://bisnis-environment.blogspot.com/2011/03/pentingnya-memahami-lingkungan-bisnis.html.
Madura, Jeff. (2011). Pengantar Bisnis.
Arimbawa, G. Modul Kuliah Bisnis dan Lingkungannya. Universitas Narotama.
Lianah. (2008). Modul Kuliah: Pengantar Bisnis. Jakarta. Universitas Mercu Buana.
PTI. (2012). IT di Lingkungan Bisnis. From http://blogs.uajy.ac.id/yudhistira/2012/09/13/it-di-lingkungan-bisnis/
Ervani, Reza. (2011). Sekilas Rumah Ilmu Indonesia. From http://rumahilmu.co.id
Ervani, Reza. (2008). Core Competence. From http://rezaervani.wordpress.com/2008/06/23/core-competence/


Sumber: http://hendraedogawa.blogspot.com/2013/04/makalah-lingkungan-bisnis-sistem.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar